Mengenal Organogenesis Proses Pembentukan Organ pada Tubuh

LaskarQQ Lounge Mengenal Organogenesis Proses Pembentukan Organ pada Tubuh Dalam embriologi, organogenesis adalah serangkaian proses yang terpadu dan terorganisir yang mengubah massa sel amorf menjadi organ lengkap pada embrio yang sedang berkembang. Sel-sel yang terdapat pada daerah pembentuk organ mengalami perkembangan dan pergerakan yang berbeda-beda untuk membentuk primordium organ.

Mengenal Organogenesis, Proses Pembentukan Organ pada Tubuh

Mengenal Organogenesis Proses Pembentukan Organ pada Tubuh Organogenesis adalah proses pembentukan organ dari 3 lapisan germinal. Proses ini menyangkut interaksi sel, penentuan nasib, proses proliferasi dan kelangsungan hidup sel, bentuk dan ukuran sel serta jaringan. Selain itu, proses ini juga melibatkan susunan sel menjadi jaringan hingga akhirnya menjadi organ fungsional.

Selama perkembangan embrio, terbentuk 3 lapisan germinal yaitu endoderm, mesoderm, dan ektoderm. Lapisan ini memunculkan berbagai bagian tubuh yang sedang berkembang.

Endoderm akan membentuk saluran pencernaan dan organ terkait. Lalu, mesoderm yang membentuk otot dan rangka, serta organ kardiovaskular dan urogenital. Terakhir, ektoderm yang membentuk epidermis dan jaringan saraf.

Proses Organogenesis, Pembentukan Organ pada Manusia

Pertumbuhan dan diferensiasi jaringan menjadi organ dalam embriologi manusia akan terjadi pada minggu ke-6 sampai ke-8. Proses ini bernama organogenesis dan terjadi dari minggu ke-3 hingga ke-8 atau periode embrionik pada masa kehamilan.

Selama minggu ketiga, terjadi proses gastrulasi yang membentuk tiga lapisan sel berbeda, yaitu mesoderm, endoderm, dan ektoderm. Ini adalah lapisan sel germinal utama tempat organ muncul selama organogenesis.

Secara khusus proses organogenesis meliputi: 

  • Endoderm yang membentuk organ sistem pencernaan dan pernapasan, serta timus, paratiroid, kandung kemih, dan uretra.
  • Ektoderm yang bertanggung jawab atas perkembangan kulit dan pelengkap kulit, sistem saraf, dan bagian organ indera.
  • Mesoderm yang membentuk sistem peredaran darah dan darah, sistem limfatik, tulang, tulang rawan, otot, dan banyak organ dalam. Misalnya, ginjal, limpa, ureter, dan korteks adrenal semuanya berasal dari mesoderm.

Pada akhir minggu ke-8, sistem organ telah berkembang dan siap untuk pematangan lebih lanjut. Lalu, memasuki minggu ke-9, masa janin akan mulai dan melibatkan pertumbuhan dan diferensiasi struktur anatomi. Masa janin berlangsung hingga lahir.

1. Sistem kardiovaskular

Sistem organ pertama yang berkembang selama organogenesis adalah kardiovaskular. Jantung telah membentuk empat ruang pada empat minggu perkembangan, sedangkan minggu ke-6 terjadi pemisahan aliran keluar jantung dan turunnya jantung (dan paru-paru) ke dada. 

2. Organogenesis pada sistem pernapasan

Perkembangan paru-paru terjadi sejak masa embrio hingga masa janin dan berlanjut hingga kelahiran. Secara khusus, pertumbuhan organ ini bermula pada awal fase perkembangan embrio ketika tunas paru-paru kanan dan kiri terbentuk dari kantong awal, divertikulum pernafasan. 

Tunasnya membesar dan bercabang membentuk pohon pernapasan. Munculnya pleura visceral dan parietal terjadi selama minggu ke-5 sampai ke-7 dari mesoderm. Pleura visceral menutupi pohon bronkial yang sedang berkembang, dan pleura parietal menutupi dinding dada bagian dalam. 

Membran pleuroperitoneal terbentuk dan menyatu dengan diafragma, yang menjadi pemisah antara rongga tubuh pleura dan peritoneum. Selanjutnya, penutupan saluran pleuroperitoneal oleh membran ini terjadi sekitar minggu ke-7.

3. Organ pencernaan

Minggu ke-6 hingga ke-8 juga penting untuk perkembangan sistem pencernaan. Usus tengah mengalami herniasi fisiologis melalui umbilikus sekitar minggu ke-6, tetapi kejadian ini mungkin tertunda hingga minggu ke-10. 

Proses fisiologis ini terjadi karena ukuran rongga perut terlalu kecil untuk menampung saluran pencernaan yang membesar. Herniasi memberikan ruang yang cukup untuk usus tengah yang membesar dengan cepat. Setelah herniasi, usus tengah mengalami tiga kali putaran dengan total putaran 270 derajat. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *