Viral, Tak Dapat Duit Pengemis Ini Pukuli Pengendara
LASKARQQ LOUNGE – Sudah bukan hal baru lagi adanya pemandangan anak kecil yang justru digunakan oleh orang tuanya untuk mencari rezeki.
Anak dibawah umur tersebut dieksploitasi oleh orang tua untuk melakukan sejumlah pekerjaan seperti mengemis di jalanan atau pun di dekat lampu merah.
Seperti yang terjadi pada sebuah kisah seorang anak mengemis di lampu merah sambil marah-marah kepada sejumlah pengendara.
Anak kecil tersebut akan memarahi dan bahkan memukul pemotor menggunakan kemoceng jika tidak diberi uang.
Hal ini mulanya diketahui atas video yang dibagikan oleh kreator TikTok @tanyn***. Dalam video tersebut memperlihatkan sosok anak kecil berjenis kelamin laki-laki mengemis di persimpangan lampu merah menggunakan baju tidur bernuansa warna biru dengan membawa kemoceng dan kaleng.
BACA JUGA : Pria Ini Telah Nikahi 120 Gadis Muda, Jomblo Menangis
Dalam ceritanya ia menjenguk saat itu dirinya baru pulang les dan tidak sengaja melihat sang bocah mengemis. Anak itu kemudian marah karena tak diberikan uang hingga memukul kaki pemotor lebih dari sekali.
Walaupun sang pemotor nampak begitu kesakitan dengan mengusap punggung kaki nya beberapa kali anak kecil tersebut seolah tidak peduli dan lalu pergi meninggalkan sang pengendara motor.
Tentunya aksi yang dilakukan oleh sang bocah menimbulkan kegeraman dari netizen.
Menurut mereka, si anak tersebut tak seharusnya berbuat kasar jika tak diberikan uang saat mengemis di lampu merah.
Salah seorang netizen bahkan menuliskan jika kemungkinan bocah tersebut disuruh oleh atasannya untuk berbuat demikian.
Karena mungkin saja jika dirinya tidak bisa memberikan sejumlah setoran maka ia akan dipukuli seperti demikian.
Lalu seorang pemilik akun bernama Bobo menyebutkan jika sebenarnya sebagian orang yang melihat anak mengemis bukannya tidak mau memberikan sejumlah sumbangan.
Hanya saja jika hal ini terus dilakukan maka akan menjadi sebuah kebiasaan buruk bagi anak-anak yang hanya tahu cara meminta.
Serta netizen lain juga menuliskan bahwa anak tersebut telah salah didihkan hingga secara fisiologis sudah salah.
Karena mungkin saja orang tuanya seringkali bermain fisik terhadap dirinya dari kecil hingga telah menjadi suatu kebiasaan dan sulit dirubah.
