Mitos Pelecehan Seksual yang Dialami Cowok, Gak Boleh Diremehkan
LASKARQQ – Mitos Pelecehan Seksual yang Dialami Cowok, Hal yang terpenting adalah kita semua harus memahami bahwa baik perempuan maupun laki-laki, anak-anak, hingga orang tua bisa menjadi korban pelecehan seksual.
Memang laki-laki korban pelecehan seksual dapat mempertanyakan orientasi seksualnya, mengalami trauma, dan merasa insecure.
BACA JUGA : Posisi Pelukan Saat Tidur ,Nyaman dan Gak Bikin Kesemutan
1. Laki-laki gak mungkin menolak melakukan hubungan seksual
ilustrasi laki-laki sedang menangis (unsplash.com/Claudia Wolff)
Sayangnya, karena anggapan umum yang berpikir bahwa laki-laki selalu menginginkan seks, banyak orang yang mengira kalau laki-laki gak mungkin menolak hubungan seksual tanpa consent.
2. Laki-laki gak begitu terpengaruh dengan pelecehan seksual dibanding perempuan
Gak hanya itu, laki-laki juga dapat menderita masalah kesehatan mental setelah mengalami pelecehan seksual seperti gangguan kecemasan, depresi, penyalahgunaan zat, hingga PTSD.
3. Laki-laki yang mengalami ereksi atau ejakulasi saat dilecehkan berarti juga menikmati dan menginginkan hal tersebut
ilustrasi laki-laki sedang frustrasi (pexels.com/Alena Darmel)
Kenyataannya, justru banyak laki-laki yang mengalami ereksi hingga ejakulasi saat mengalami pelecehan seksual.
Namun sama seperti detak jantung kita, reaksi fisik seperti ereksi dan ejakulasi sering kali berada di luar kendali seseorang.
4. Laki-laki gak mungkin diperkosa oleh perempuan
ilustrasi laki-laki menjadi korban kekerasan perempuan (pexels.com/Karolina Grabowska)
Meski begitu, hal tersbeut tetap bisa terjadi. Ya, orang-orang biasanya langsung menganggap, bahwa korban pemerkosaan pastilah perempuan dan laki-laki adalah pelaku.
5. Laki-laki menjadi LGBTQ+ saat dilecehkan oleh sesama jenis
ilustrasi lgbtq+ (unsplash.com/james a. molnar)
Mitos terakhir yang juga masih sering menjadi stigma di masyarakat adalah laki-laki korban pelecehan sesama jenis akan langsung.