Bahaya Kesehatan Mi Instan Campur Nasi Putih

Jangan Dibiasakan, Ini 7 Bahaya Kesehatan Mi Instan Campur Nasi Putih
Bahaya Kesehatan Mi Instan Campur Nasi Putih

Website terbesar dan terpercaya Bahaya Kesehatan Mi Instan Campur Nasi Putih Mi instan merupakan makanan yang mudah dan praktis dalam pembuatannya. Makanan instan ini pun sangat populer di kalangan masyarakat. Selain harganya yang murah, makanan ini juga mampu mengobati rasa lapar, terlebih jika kamu tinggal sendirian.

Namun, tak jarang mi instan sering di makan bersamaan dengan nasi. Mungkin maksudnya agar perut lebih kenyang. Masalah besar dari kebiasaan makan seperti ini adalah keduanya sama-sama sumber karbohidrat. Padahal, tubuh kita butuh nutrisi lainnya seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral. Kekurangan nutrisi penting tersebut bisa meningkatkan risiko malnutrisi dan masalah kesehatan lainnya.

Kebutuhan gizi tidak terpenuhi

Nasi, khususnya nasi putih, terkenal dengan kandungan karbohidrat yang tinggi. Begitu pula dengan mi instan. Mengonsumsi keduanya dalam waktu bersamaan tentu bisa mengusir lapar dengan cepat. Namun, kebutuhan kebutuhan gizi yang di sarankan tidak terpenuhi karena sekali makan kita butuh asupan gizi makro dan mikro.

Menambah berat badan

Mengonsumsi karbo hidrat padat kalori terlalu banyak dan terlalu sering, seperti makan mi instan di campur nasi putih plus kerupuk, tentu bisa menambah berat badan. Namun, sebetulnya ada lebih banyak hal yang terjadi daripada kelebihan kalori. Nah, kamu harus paham dulu cara kerja insulin.

Saat makan terlalu banyak karbohidrat olahan, banyak orang mengalami lonjakan insulin—pankreas membanjiri tubuh dengan insulin untuk membantu glukosa memasuki sel tubuh, yang menurunkan kadar glukosa dalam aliran darah. Namun, saat sel mendapatkan lebih banyak glukosa daripada yang mereka butuhkan karena kamu makan terlalu banyak karbohidrat, tubuh mengubah kelebihan glukosa menjadi lemak.

Bisa merusak pankreas

Di lansir Medic Pole, mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat di kemudian hari dapat merusak pankreas. Pasalnya, organ yang berperan dalam memproduksi insulin ini harus bekerja lebih keras karena terlalu banyak gula dan karbohidrat dalam tubuh.

Pankreas akan bekerja lebih keras dari yang seharusnya, dan lama-kelamaan ada kemungkinan pankreas tidak berfungsi normal dan akan mengalami beberapa kerusakan.

Risiko di abetes

Centers for Di sease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 50 persen kalori dari karbohidrat setiap harinya.

Menurut studi dalam Indian Journal of Medical Research tahun 2018, asupan tinggi karbohidrat setiap hari dapat meningkatkan risiko dia betes, atau gangguan metabolik lainnya, atau penyakit kardiovaskular.

Kamu akan merasa kelelahan

Menurut National Sleep Foundation, kelelahan kronis, atau bahkan merasa lelah setelah mengonsumsi karbohidrat olahan seperti mi instan campur nasi putih, bisa menjadi efek samping dari kebiasaan mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat.

Meskipun mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat untuk sementara waktu dapat meningkatkan kadar gula darah dan memberi energi pada tubuh dan otak untuk menyelesaikan tugas sehari-hari, tetapi peningkatan tersebut sering kali di ikuti dengan penurunan gula darah yang cepat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *