Jenis Obat GERD dan Kapan Perlu Di gunakan

4 Jenis Obat GERD dan Kapan Perlu Digunakan
Jenis Obat GERD dan Kapan Perlu Di gunakan

Website terbesar dan terpercaya Jenis Obat GERD dan Kapan Perlu Di gunakan Gastroesophageal reflux di sease (GERD) umum terjadi. GERD adalah kondisi yang terjadi saat asam lambung menyebabkan iritasi di kerongkongan, saluran berongga dan berotot yang mengarah dari tenggorokan ke perut. Mengutip laporan dalam jurnal Annals of Medicine tahun 2022, tahun 2019 terdapat 783,95 juta kasus GERD secara global.

Orang yang memiliki gejala refluks asam atau heartburn lebih dari dua kali seminggu mungkin hidup dengan GERD. Mengobati GERD sering kali mencakup perubahan pola makan dan gaya hidup, tetapi kadang obat-obatan juga d iperlukan.

Antasida

Antasida biasanya di gunakan untuk mengobati heartburn. Obat ini bekerja untuk menetralkan asam lambung. Antasida tidak mengatasi sumber GERD, hanya gejalanya, sehingga biasanya hanya di gunakan untuk jangka waktu singkat.

Menurut National Health Service, bahan-bahan dalam antasida antara lain:

Aluminium hidroksida.
Kalsium karbonat.
Natrium bikarbonat.
Beberapa antasida juga mengandung obat lain, seperti alginat (yang melapisi kerongkongan dengan lapisan pelindung) dan simetikon (mengurangi perut kembung).

Proton pump inhibitor

Proton pump in hibitor (PPI) adalah opsi yang sering di gunakan untuk mengelola GERD. Obat-obatan ini bekerja untuk mengatasi gejala dengan menghalangi produksi asam lambung. Dengan lebih sedikit asam lambung, gejala GERD mungkin lebih sedikit, menurut laporan dalam World Journal of Gastroenterology tahun 2013.

PPI bisa di resepkan oleh dokter, tetapi bentuk tersedia tanpa resep. Di skusikan penggunaan PPI yang dijual bebas dengan dokter karena ini tidak dimaksudkan untuk digunakan dalam jangka panjang.

Mengutip International Foundation for Gastrointestinal Disorders, PPI yang tersedia meliputi:

Omeprazole.
Lansoprazole.
Pantoprazole.
Rabeprazole.
Esomeprazole.
Dexlansoprazole.

Histamine blocker

Histamine blocker (H2 blocker atau H2-receptor antagonist) adalah kelas obat lain untuk mengobati GERD. H2 blocker, mirip PPI, memblokir sinyal dari sel-sel tertentu di lambung yang mendorong produksi asam lambung. Proses ini mengurangi asam secara keseluruhan dan dapat membantu mengurangi gejala GERD.

H2 blocker mungkin bukan pilihan pertama untuk mengobati GERD, tetapi mungkin di gunakan sebagai terapi “pengurangan” untuk mengobati aspek GERD tertentu, menurut laporan dalam jurnal Digestive Diseases tahun 2020.

H2 blocker yang saat ini tersedia antara lain famotidine, cimetidine, dan nizatidine.

Agen prokinetik

Agen prokinetik tidak umum di gunakan dalam pengobatan GERD, tetapi mungkin bermanfaat bagi beberapa orang. Obat ini bekerja untuk mengobati GERD dengan mendorong perut agar lebih cepat kosong, memperkuat sfingter esofagus bagian bawah (LES). LES yang kuat membantu mencegah GERD berkembang.

Namun, agen prokinetik mungkin tidak membantu dalam menurunkan gejala GERD. Selain itu, karena ada kekhawatiran mengenai potensi efek samping, agen prokinetik hanya direkomendasikan untuk penyakit lanjut atau bila ada kondisi lain yang terlibat (seperti gastroparesis), merujuk laporan dalam World Journal of Surgery tahun 2017.

Kombinasi obat

Lebih dari satu jenis obat dapat di gunakan sekaligus untuk mengobati GERD. Ini perlu dipantau oleh dokter untuk menentukan kombinasi mana yang akan membantu dan berapa dosisnya.

Menggabungkan obat bebas tidak di anjurkan. Jika obat di perlukan untuk mengobati gejala, mendapatkan rekomendasi atau resep dari dokter akan lebih membantu.

Dalam beberapa kasus, jika PPI tidak mampu mengelola GERD, dokter dapat mempertimbangkan untuk menambahkan obat dari golongan obat lain, seperti H2 blocker.

Dalam beberapa kasus, apabila gejala terus mengganggu pada malam hari, antasida bisa di gunakan untuk meredakan gejala dengan cepat. Namun, ini bukan solusi jangka panjang untuk GERD.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *