Gonjang-ganjing Masa Depan Jadon Sancho di MU Bertahan atau Pergi

Gonjang-ganjing Masa Depan Jadon Sancho di MU, Bertahan atau Pergi?

Gonjang-ganjing Masa Depan Jadon Sancho di MU Bertahan atau Pergi

Gonjang-ganjing Masa Depan Jadon Sancho di MU Bertahan atau Pergi

LASKARQQLOUNGE Jadon Sancho tampil memukau ketika Borussia Dortmund menang 1-0 atas Paris Saint-Germain (PSG) pada leg pertama semifinal Liga Champions Eropa pada 30 April 2024. Di lansir Fotmob, ia melakukan 100 sentuhan dengan akurasi operannya mencapai 88 persen, dribel sukses 72 persen, dan 3 kali menciptakan peluang mencetak gol. Sancho membuktikan dirinya pesepak bola berbakat jika di berikan kebebasan dan peran penting dalam tim.

Peningkatan performanya selama menjalani masa peminjaman di Borussia Dortmund mengundang perdebatan. Dalam post match show CBS Sports, para pandit yang hadir, seperti Thierry Henry, Alessandro Del Piero, dan Micah Richards, memperdebatkan masa depan Sancho di Manchester United.

Menurut Henry, faktor mental menjadi kunci perbaikan penampilan Sancho di Dortmund. Jika MU mampu memberikan lingkungan yang positif baginya, potensi terbaik sang pemain akan keluar seperti yang terjadi di Dortmund. Berbeda dengan Henry, Richards mengatakan Sancho sebaiknya meninggalkan Manchester United dan bertahan di Dortmund. Sebab, sang pemain merasa lebih bahagia dan di cintai di Dortmund ketimbang MU.

Sementara itu, Del Piero berpendapat Sancho harus bertahan di MU untuk mencapai level lebih tinggi dalam kariernya. Ketiga eks pesepak bola itu memiliki pendapat berbeda-beda terkait masa depan Sancho. Lantas, apakah sebaiknya Sancho bertahan atau meninggalkan MU?

1. Performa Jadon Sancho sangat buruk selama 2,5 tahun di Manchester United

Manchester United membeli Jadon Sancho dari Borussia Dortmund seharga 73 juta pound sterling atau Rp1,4 triliun pada musim panas 2021. Gajinya bahkan salah satu yang tertinggi di MU, sebesar 250 ribu pound sterling atau Rp5 miliar per minggu. Ia tentu diharapkan mampu memberikan kreativitas serta kontribusi bagi produktivitas gol mereka. Namun, performa sang pemain tidak sepadan dengan harganya selama 2,5 tahun.

Di lansir laman resmi Premier League, catatan gol dan assist-nya dalam 2,5 tahun di MU tidak begitu impresif. Sancho tercatat mencetak 6 gol dan 6 assist dalam 26 laga di English Premier League 2021/2022. Performanya makin memburuk setelah hanya menorehkan 3 gol dan 3 assist di EPL 2022/2023. Sancho bahkan hanya bermain tiga kali tanpa mencetak gol dan assist pada paruh pertama 2023/2024.

Kualitas pemain memang tidak bisa hanya di nilai dari torehan gol dan assist. Namun, harganya yang mencapai Rp1,4 triliun dan gajinya yang sangat tinggi tentu menimbulkan harapan besar dari kalangan fans. Sebab, Sancho cukup produktif selama bermain di Dortmund. Ia mencetak 12 gol dan 18 assist dalam 34 laga di Bundesliga Jerman pada 2018/2019, 17 gol plus 17 assist pada 2019/2020, serta 8 gol dan 12 assist pada 2020/2021. Secara pemainan, ia termasuk flop bersama Manchester United.

2. Memiliki sikap buruk dan menolak minta maaf kepada Erik ten Hag

Gonjang-ganjing Masa Depan Jadon Sancho di MU, Bertahan atau Pergi?

Jadon Sancho memperburuk situasinya di Manchester United dengan bersikap tidak profesional. Di lansir Manchester Evening News, mantan gelandang MU, Nemanja Matic, mengungkapkan Sancho dan Pogba yang sering sekali terlambat datang latihan. Selain itu, Erik ten Hag pernah mengeluarkannya dari skuad utama MU pada awal 2023/2024. Sang manajer mengatakan alasannya tidak memasukkan Sancho berdasarkan performanya pada sesi latihan yang tidak sesuai standar Manchester United.

Bukannya memperbaiki diri, pemain asal Inggris itu malah merespon lewat cuitan di X dengan mengajak fans agar tidak mempercayai berita mengenai dirinya di media yang menurutnya semua tidak benar. Ia merasa telah berlatih dengan baik, tetapi dirinya selalu menjadi kambing hitam atas performa buruk MU dalam waktu yang cukup lama. Sancho di minta manajemen MU untuk meminta maaf kepada ten Hag dan seluruh jajaran klub terkait sikapnya itu. Namun, sang pemain ogah menurunkan egonya untuk minta maaf.

Akibatnya, Sancho tidak di perbolehkan mengakses segala fasilitas di pusat latihan MU dan harus memarkir mobilnya di gedung akademi. Di tambah lagi, Sancho harus makan terpisah dengan skuad utama. Ia bahkan hanya di berikan kotak makan siang. Meski begitu, Sancho tidak kunjung menunjukkan tanda penyesalan atas sikapnya.

Performanya makin membaik saat kembali ke Borussia Dortmund

Gonjang-ganjing Masa Depan Jadon Sancho di MU, Bertahan atau Pergi?

Manchester United akhirnya sepakat untuk meminjamkan Jadon Sancho kepada Borussia Dortmund selama 6 bulan pada Januari 2024. Sang pemain juga ingin kembali kepada klub lamanya itu setelah tidak masuk skuad utama MU pada 2023/2024. Sancho mendapat sambutan positif dari pihak Dortmund, terutama sang manajer, Edin Terzic.

Ia kembali di mainkan di skuad utama Dortmund setelah absen cukup lama dari laga kompetitif. Sancho menunjukkan tanda-tanda perbaikan dari performanya. Di lansir Fotmob, ia mencatat 56 persen dribel sukses dari 585 sentuhan. Sancho juga memiliki akurasi umpan lambung 66,7 persen dan umpan silang 40 persen sampai pekan ke-33 Bundesliga 2023/2024.

Puncaknya, ia bermain luar biasa ketika Borussia Dortmund mengalahkan PSG 1-0 pada leg pertama semifinal Liga Champions Eropa 2023/2024. Henry, Del Piero, dan Richards setuju terkait Sancho yang bermain lebih bebas dan mendapat dukungan dari rekan-rekan setimnya di Dortmund. Hal tersebut tidak ia dapatkan selama membela Manchester United.

Berdasarkan tiga faktor di atas, karier Sancho tidak begitu sukses di Manchester United. Secara performa dan sikap, ia sudah tidak mendapat tempat di skuad utama The Red Devils terlepas masa depan Erik ten Hag yang juga masih jadi tanda tanya pada musim panas 2024. Selain itu, gaya permainan Sancho yang lebih mengandalkan teknik olah bola seperti dribel dan operan, plus minim adu fisik, di rasa tidak cocok dengan English Premier League yang khas dengan intensitas tinggi.

Sancho akan lebih bagus jika bertahan di Dortmund atau pindah ke liga-liga top Eropa lainnya, macam Serie A Italia dan LaLiga Spanyol. Sebab, Bundesliga, Serie A, dan LaLiga lebih mengandalkan taktik dan koordinasi antarpemain. Intensitas pertandingannya pun tidak terlalu tinggi.

Namun, yang terpenting, Sancho harus bergabung dengan klub yang memiliki lingkungan positif dan manajer yang bisa membuatnya nyaman di dalam tim. Itu seperti yang Henry katakan terkait pentingnya kesehatan mental bagi perkembangan pemain. Maka dari itu, jika Sancho masih memiliki hasrat tinggi untuk meningkatkan kariernya, maka meninggalkan MU menjadi pilihan tepat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *