Cara Mudah Turunkan Berat Badan dalam Seminggu Versi Ade Rai

Cara Mudah Turunkan Berat Badan dalam Seminggu Versi Ade Rai

Binaragawan Ade Rai Bagikan 5 Cara Mudah Turunkan Berat Badan dalam Seminggu

LASKARQQLOUNGE – Cara Mudah Turunkan Berat Badan dalam Seminggu Versi Ade Rai Meski tak lagi menjadi binaragawan, Ade Rai mampu mempertahankan bentuk tubuh kekarnya secara sehat. Ia pun tak segan mengadvokasi soal gaya hidup sehat dengan menjaga pola makan dan berolahraga. Pria berdarah Bali itu rutin membagikan tips tentang pola makan sehat dengan cara yang ringan dan mudah dimengerti.

Di akun YouTube pribadinya, ‘Dunia Ade Rai’, juara dunia binaragawan Musclemania World 1996 itu membagikan lima tahap diet yang ia jamin bisa menurunkan berat badan hanya dalam waktu satu minggu.

“Sebenarnya ini bukan janji, tapi murni benar akan menjadi sebuah garansi kalau mau melakukan langkah-langkah ini,”

Kalau hanya lakukan langkah pertama saja, step lain tidak, temen-temen tetap mendapatkan garansi bahwa dalam satu minggu akan mendapatkan hasilnya. Apalagi kalau melakukan semuanya,” lanjut pria berusia 52 tahun ini. Berikut lima tahapan menurunkan berat badan menurut Ade Rai.

Kebanyakan orang mungkin tidak makan hanya pada saat tidur. Artinya, waktu 24 jam dalam sehari, waktu tidak makan hanya 30 persen dengan asumsi waktu tidur delapan jam per hari. Menurut Ade, pola seperti itu tidak memungkinkan bisa menurunkan berat badan.

“Oleh sebab itu, maka kita balik di mana jendela makan jadi hanya 30 persen, yang tidak makan jadi 70 persen. Salah satu caranya adalah tidak makan pagi,” ungkapnya. Ia memberi tiga pilihan waktu makan, yaitu pukul 8 pagi sampai 4 sore, 10 pagi sampai 6 sore, dan 1 siang sampai 8 malam.

Di luar jam makan tersebut, hanya boleh konsumsi air tanpa pemanis apa pun. Konsumsi kopi dan teh masih diperbolehkan asalkan tidak ditambahkan gula. Hanya dengan melakukan itu saja, kata Ade Rai, tubuh kita mengalami defisit kalori.

Kontrol Asupan Karbohidrat

Cara Mudah Turunkan

Cara Mudah Turunkan Selama masih dalam waktu makan, sebenarnya kita boleh saja konsumsi apa pun dan makan berulang kali. Namun, Ade Rai menyarankan untuk mengontrol jumlah dan sumber karbohidrat.

“Pilihlah sumber karbohidrat kalau bisa yang alami. Itu biasanya mengandung karbohidrat tapi di saat yang sama juga mengandung serat,” terangnya. “Sayuran atau kentang kadang-kadang kita makan juga bersama kulitnya jadi menambah serat lebih tinggi, otomatis potensi untuk disimpan di dalam lemak jadi lebih kecil,” jelasnya.

Kalau pun jumlah makanan yang di konsumsi sedikit, tetapi dari sumber karbohidrat yang buruk, roti, kue, mi, keripik, kerupuk, dan lainnya, atau juga mendapat asupan gula dari minuman manis, semua itu, kata Ade, lebih berpotensi besar disimpan dalam sel lemak.

Menurut Ade Rai, protein kerap jadi makronutrisi yang kurang di konsumsi kebanyakan orang. Untuk itu, ia menyarankan agar memprioritaskan konsumsi protein terlebih dulu setiap kali ‘berbuka puasa’ atau waktu makan besar.

Selain baik untuk pembentukan otot, protein juga memberikan efek kenyang lebih lama di bandingkan karbohidrat. KartuOnlineTerpercaya

Pilih Sumber Lemak

Ade Rai. (Foto: Dok. Instagram @ade_rai)

Lemak alami bisa di dapat secara langsung ketika mengonsumsi protein. Misalnya, saat konsumsi ikan, ayam, kambing, maupun sapi, tentu ada kandungan lemak.

Tetapi yang kerap jadi persoalan, sumber protein itu di olah dengan cara di goreng menggunakan minyak. Akibatnya, lemak yang di asup adalah lemak jenuh.

Karena itu, pilihlah sumber lemak alami dan tak jenuh, misalnya kuning telur, avokad dan minyak zaitun. Penambahan lemak tak masalah karena kita sudah mengurangi karbohidrat.

Agar pembakaran lemak lebih optimal, olahraga sebaiknya di lakukan saat mendekati waktu ‘berbuka puasa’. Karenaa tidak makan selama lebih dari 12 jam, tubuh akan memakai lemak sebagai sumber tenaga.

Kalau saat itu juga di tambah dengan olahraga, akan menciptakan kondisi stres by design, yakni hormonal stres katekolamin akan mengaktivasi hormon sensitif lipase.

Saat itu, tubuh juga akan menggunakan lemak sebagai sumber tenaga selama berolahraga. “Kita enggak olahraga aja badan akan pakai lemak sebagai energi. Begitu olahraga akan lebih cepat lagi,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *