Tips Menaikkan Tekstur Makanan agar MPASI Berhasil

LaskarQQ Lounge Tips Menaikkan Tekstur Makanan agar MPASI Berhasil Pemberian MPASI pada Si Kecil perlu memerhatikan tekstur yang di sesuaikan usianya. Selain memenuhi nutrisi, menaikkan tekstur MPASI bertujuan untuk melatih oromotor bayi.

5 Tips Menaikkan Tekstur Makanan agar MPASI Berhasil

Tips Menaikkan Tekstur Makanan agar MPASI Berhasil Organisasi Kesehatan Dunia alias World Health Organization (WHO) merekomendasikan Pemberian MPASI setelah bayi menginjak usia 6 bulan. Nah, salah satu hal penting dari keberhasilan MPASI adalah memberikan tekstur sesuai usia bayi. 

Penyesuaian Tekstur Makanan sesuai Usia Bayi

Penyesuaian tekstur ini bukan hanya memenuhi kebutuhan nutrisi, tetapi juga stimulasi kemampuan makan Si Kecil.

Si Kecil saat berusia 6 bulan masih di berikan tekstur lembut untuk perkenalan makanan padat sehingga ia memiliki waktu adaptasi dengan tekstur MPASI yang berbeda dari ASI. 

Saat usia 8 bulan, ia sudah di kenalkan dengan tekstur agak kasar untuk melatih perkembangan oromotor, misalnya kemampuan mengunyah. Usia 12 bulan tekstur makanan keluarga untuk melatih keterampilan makannya agar sempurna.

Tekstur yang tepat membantu Si Kecil lebih mudah menerima makanan baru di tahun pertamanya, sehingga mempermudah di tahun berikutnya. Hal ini mampu mengurangi reaksi menolak makanan baru pada masa toddler (1-3 tahun).

Nah, berikut sejumlah tips saat ingin menaikkan tekstur makanan MPASI. 

Kenaikan tekstur ini harus di kenalkan secara perlahan dan bertahap. Terkadang anak membutuhkan 10-15 kali pengenalan makanan baru termasuk tekstur yang berbeda, sampai ia bisa menerimanya. Jadi, ibu perlu bersabar dan konsisten, ya.

Baca juga: Cara Mengolah MPASI untuk Anak yang Mulai Makan

Tips Menaikkan Tekstur Makanan saat MPASI

1. Pastikan kesiapan Si Kecil

Menaikkan tekstur MPASI dari usia 8 bulan harus di perhatikan kesiapan anak. Misalnya, Si Kecil sudah terbiasa dengan tekstur sebelumnya, sudah bisa memindahkan makanan dari 1 sisi mulut ke lainnya, sudah mulai terlihat gerakan mengunyah ataupun Si Kecil terlihat sudah tidak tertarik dengan tekstur sebelumnya. Nah, hal yang penting juga adalah usianya sudah sesuai dengan tekstur yang seharusnya.

2. Kenalkan dengan porsi kecil terlebih dahulu

Hal ini penting untuk memancing ketertarikan anak. Jika sudah langsung dikenalkan dengan porsi yang terlalu banyak, di khawatirkan Si Kecil sudah menolak duluan.

3. Kenalkan secara bertahap

Ibu bisa mulai dengan mengenalkan 1 porsi tekstur yang berbeda per hari untuk adaptasi. Misalnya bubur halus di waktu sarapan dan makan siang kemudian bubur kasar untuk makan malam. 

Lihat reaksi dan penerimaan Si Kecil. Jika sudah berhasil, Ibu bisa menaikkannya dengan 2 kali per hari tekstur kasar dan sekali tekstur halus hingga Si Kecil bisa menerima 3 kali makan dengan tekstur kasar.

Ibu juga bisa menaikkan tekstur per komponen makanan dan tidak sekaligus. Misalnya, lauk yang dicincang namun bubur dan sayur tetap halus, atau sayur yang dicincang namun bubur dan lauk tetap halus. 

Jika Si Kecil sudah menerima, bisa dinaikkan komponennya menjadi bubur tetap halus namun lauk dan sayur dicincang. Nah, lakukan hingga Si Kecil menerima semua komponen dengan tekstur yang kasar.

4. Tetap terapkan feeding rules

Kunci utama keberhasilan MPASI dengan menerapkan feeding rules yang baik setiap harinya. Hal ini penting untuk membentuk kebiasaan makan yang baik sehingga Si Kecil pun lebih mudah menerima tekstur yang baru.

5. Sabar dan konsisten

Tidak perlu memaksa Si Kecil langsung menerima tekstur yang baru untuk menghindari Si Kecil trauma terhadap proses makan. Ibu harus sabar dan konsisten ketika mengenalkan tekstur baru untuk Si Kecil. Terkadang butuh perkenalan 10-15 kali sebelum anak bisa menerima makanan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *