Chelsea Harus Cuci Gudang Demi Hindari Sanksi FFP
Chelsea Harus Cuci Gudang Demi Hindari Sanksi FFP
Chelsea berencana melakukan cuci gudang di bursa transfer musim panas 2023 mendatang. Hal itu harus di lakukan demi menyeimbangkan neraca perdagangannya.
Sepanjang musim dingin 2023, Chelsea sempat belanja besar. Mereka mendatangkan banyak pemain dengan harga yang super mahal, termasuk Mykhailo Mudryk.
Parahnya, untuk pertama kali, Chelsea malah membukukan kerugian sebesar 120 juta poundsterling atau setara Rp2,23 triliun. Dengan fakta itu, sudah seharusnya Chelsea menjual pemain demi menutup kerugian.
1. Sebanyak tujuh pemain harus di jual
LASKARQQ LOUNGE The Times melansir, Chelsea akan menjual setidaknya tujuh pemainnya di musim panas 2023 nanti. Beberapa pemain dengan profil tinggi, masuk dalam daftar jual.
Pierre-Emerick Aubameyang, Conor Gallagher, Mason Mount, Christian Pulisic, Hakim Ziyech, Trevoh Chalobah, dan Ruben Loftus-Cheek, kemungkinan bakal di jual. Yang sudah pasti laku, kemungkinan besar adalah Mount dan Ziyech, lantaran Liverpool serta Juventus siap menampungnya.
2. Rugi bandar sejak 2020/21
Chelsea Harus Cuci Gudang Demi Hindari Sanksi FFP
Chelsea sebenarnya bukan hanya rugi di tahun lalu. Pada musim 2020/21, mereka juga membukukan kerugian sebesar 153,4 juta poundsterling.
Dalam aturan Premier League, sebuah tim boleh merugi lebih dari 105 juta poundsterling, asal tidak selama tiga musim beruntun. Dengan Chelsea sudah merugi di dua musim sebelumnya, mereka harus mengakali keuangan dengan menjual pemainnya.
3. Aksi yang nekat di musim dingin
Sebenarnya, pergerakan The Blues mendatangkan banyak bintang di musim panas 2023 memang sudah di pertanyakan. Publik bingung, Chelsea begitu berani mengeluarkan uang banyak di bursa transfer musim dingin, sebuah anomali.
Terlebih, jika dilihat dari neraca keuangan dua musim sebelumnya, Chelsea benar-benar nekat. Benar saja, potensi dijatuhi sanksi Financial Fair Play muncul dan akhirnya harus mengambil tindakan untuk jual pemain.