Big Bang dalam Teori Kuantum Ruang

Big Bang dalam Teori Kuantum Ruang

LASKARQQ : Big Bang dalam Teori Kuantum Ruang – Teori ini merupakan model ilmiah yang paling bisa di pahami secara luas untuk saat ini dalam penjelasan awal mula terbentuknya alam semesta.

Big bang berkembang berdasarkan pada teori relativitas umum Einstein. Pada satu sisi, teori relativitas umum Einstein memprediksi bahwa alam semesta kita mengembang, dan di sisi lain teori ini juga memprediksi bahwa alam semesta bisa runtuh.Karena bertentangan dengan intuisi maka pada awalnya – sebelum akhirnya ditangguhkannya kembali – Einstein pernah momodifikasi persamaa medannya dalam relativitas umum dengan menambahkan konstanta kosmologi.

Kita menggambarkan evoklusi alam semesta dengan bantuan model big bang dan mengikuti evolusi tersebut ke masa lalu, maka kita melihat alam semesta yang semakin padat. Alam semesta yang ada di sekitar kita pada saat ini menyusut ke satu titik dengan kepadatan massa energi dan gravitasi yang tak terhingga.

Tidak ada tempat untuk ketidak terbatasan seperti itu dalam deskripsi matematika, sehingga pada kondisi itulah persamaan medan Einstein sebagai dasar untuk memprediksi evolusi alam semesta dikatakan runtuh atau rusak.Kemudian bisa kita sebut dengan sigularitas. Singularitas ini bukan saja terjadi atau eksis pada awal alam semesta tapi juga pada lubang hitam.

Di luar masalah singularitas big bang dan lubang hitam, sampai sekarang belum ada pengamatan yang menghasilkan teori atau bukti eksperimen terbaru yang hasilnya membuat para ilmuwan mempertanyakan validitas dari teori relativitas umum Einstein.Teori relativitas umum Einstein sangat valid dan akurat saat menjelaskan fenomena dalam skala makroskopik.

Berdasarkan penjelasan di atas maka untuk bisa memahami ap ayang terjadi pad akondisi dengan kerapatan masa energi yang sangat tinggi, di perlukan analisa menggunakan teori kuantum. Karena dalam kasus ini masalah utamanya adalh gravitasi, maka gravitasi harus dianalisa atau dikaji menggunakan teori kuantum sehingg amemunculkan apa yang disebut sebagai gravitasi kuantum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *